Medpresso Coffee Garden, Coffee Shop Dengan Konsep Taman Yang Asri


Saya pernah dengar dari seorang pemilik coffee shop di Jogja, konon katanya di kota bakpia ini ada sekitar 1300an coffee shop. Namun coffee shop berkonsep taman dengan pohon-pohon hijau nan rindang, rasanya masih sangat sedikit jumlahnya. Satu dari yang sedikit jumlahnya itu adalah Medpresso Coffee Garden, sebuah coffee shop baru di daerah Deresan, Gejayan.

Coffee Shop Berkonsep Taman

Masuk ke area Medpresso Coffee Garden, hawa sejuk alias adem langsung terasa. Tak aneh, karena coffee shop ini menempati area yang penuh dengan pepohonan hijau nan rindang. Terlihat buah rambutan merah menyembul di antara dedaunan hijau. Medpresso Coffee Garden ini menempati area halaman kantor penerbitan Media Pressindo. Konsep sang pemilik adalah mendirikan coffee shop di tengah kerindangan pepohonan tanpa mengganggu atau menebang pohon yang sudah ada. Berbeda dengan kebanyakan coffee shop berkonsep taman yang ada selama ini, di mana tumbuhan dan pepohonannya baru ditanam setelah coffee shop-nya jadi, suasana di Medpresso terasa berbeda. Nuansa alaminya dapet banget, sejuknya didapat dari kerindangan pohon-pohon tinggi yang menaungi meja kursi di bawahnya.

Coffee shop berkonsep taman

Rindangnya pepohonan membuat udara sejuk dan adem

Kalau tak suka duduk di area outdoor karena biasanya di situ tak bisa bebas dari asap rokok, Medpresso Coffee Garden menyediakan area indoor berpendingin ruangan. Yang menarik, di area indoor ini ada sebuah rak berisi buku-buku bagus nan berbobot karya penulis Indonesia dan buku terjemahan karya penulis asing. Yang terpantau mata saya, ada buku-bukunya Pramoedya Ananta Toer, Andrea Hirata, Pidi Baiq, Dee Lestari, Dan Brown, Jostein Gaarder, dan masih banyak lagi nama lainnya. Koleksi bukunya cukup banyak, beberapa ada yang masih terbungkus plastik.

Koleksi buku di Medpresso yang bebas dibaca oleh pengunjung

Beberapa buku nampak masih terbungkus plastik

"Buku-buku yang masih ada cover plastiknya sengaja kita biarin aja nggak dibuka. Kalau pengunjung tertarik, dia akan buka plastiknya terus dibaca. Kita jadi tahu kan, buku-buku apa saja yang disukai pengunjung dan mana yang kurang diminati."

Demikian penuturan Mas Bajang, pengelola Medpresso Coffee Garden. Cerdas, kalau kata saya sih, karena bisnis inti mereka di usaha penerbitan, tentu butuh insight tentang selera konsumen buku. Kiranya konsumen yang datang ke Medpresso Coffee Garden dan membaca buku-buku yang ada di sana, sedikit banyak bisa memberi gambaran tren selera konsumen buku yang menjadi target pasar mereka.

Area indoor ber-AC

Meja bar di Medpresso Coffee Garden

Tak hanya untuk tempat ngopi dan nongkrong semata, Mas Indra selaku pemilik Medpresso Coffee Garden berharap coffee shop-nya bisa menjadi tempat berkumpul dan bertukar ide bagi berbagai komunitas yang ada di Jogja. Medpresso Coffee Garden terbuka untuk mereka yang ingin mengadakan kegiatan komunitas. Kegiatan komunitas bisnis start up dan launching buku adalah beberapa kegiatan yang pernah diselenggarakan di Medpresso Coffee Garden. Tempat ini juga acapkali menjadi tempat berkumpul sutradara, aktor, dan kru teater saat mereka menyiapkan sebuah pementasan.

Tempat yang asyik untuk menghabiskan senja bersama kawan dan kerabat

Saat ini area indoor yang tersedia memang tidak terlalu luas. Saya pikir, agak repot ya kalau tiba-tiba hujan sementara sedang banyak pengunjung. Menurut Mas Indra, ke depannya akan dibangun area co-working space sehingga porsi area indoor dan outdoor di tempat ini menjadi lebih berimbang. Sepertinya bakal makin betah deh berlama-lama nongkrong di Medpresso Coffee Garden.

(Photo by : @elisabethmurni)

Menu Makanan dan Minuman

Untuk minuman, menu yang ditawarkan di coffee shop ini cukup beragam, baik menu kopi maupun non-kopi. Sedangkan pilihan menu makanannya meski tak sebanyak menu minuman, namun sudah mencakup pilihan makanan berat dan cemilan. Untuk sekadar ngemil, ada pilihan pisang goreng, french fries, dan potato wedges. Kalau sedang lapar dan butuh asupan makanan berat, bisa pesan menu rice bowl. Plating makanan di coffee shop ini terlihat unik dengan penggunaan material kayu, selaras dengan "konsep taman" yang diusungnya. Aneka kreasi makanan dan minuman di Medpresso Coffee Garden ini dibanderol dengan harga yang cukup reasonable, yaitu Rp.18.000-Rp.30.000 untuk minuman, dan Rp.15.000-Rp.20.000 untuk makanan.

Daftar harga Medpresso Coffee Garden

Pilihan menu kopi di sini cukup beragam, dari kopi hitam hingga kopi berhiaskan latte art. Semuanya dibuat di mesin espresso, jadi jangan nyari menu manual brew ya kalau ke sini :D Minuman non-kopi di sini lebih banyak lagi pilihan menunya. Menu signature-nya saja lebih banyak kreasi non-kopi dibanding kopi. Hanya satu menu cofee based di pilihan signature drinks, yaitu Brown Machiato, semacam minuman caffe machiato dengan tambahan brown sugar. Saya tidak tahu bagaimana cara yang benar untuk meminum minuman ini, tapi berhubung saya tim #BuburNggakDiaduk jadi saya menikmati minuman ini tanpa mengaduknya terlebih dahulu, dan saya menyukainya. Rasanya unik ketika lidah mencecap citarasa asam khas kopi arabika berpadu dengan buih susu, lalu berakhir dengan rasa manis brown sugar yang tertinggal di bagian foam-nya.

Pisang goreng dan Brown Machiato

Atas, kiri ke kanan : potato wedges, pisang goreng. Bawah, kiri ke kanan : rice bowl chicken blackpepper, hot taro.

Tropical fruit salad

Menu signature lainnya yang sempat saya coba adalah Medpresso Mojito Yakult. Saya sebenarnya bukan penggemar soda, tapi sekali mencicip minuman ini, saya langsung menyukainya. Minuman ini cocok banget dipesan saat tengah hari yang panas. Pramusaji menyajikannya bersama dengan gula cair, namun saya tidak menuangnya ke gelas. Buat saya, minuman ini lebih enak dinikmati tanpa tambahan gula.

Lokasi Dan Jam Buka Medpresso Coffee Garden

Saya yang baru pertama kali berkunjung ke coffee shop ini, agak celingukan saat mencari lokasinya. Berada di daerah Deresan, namun bukan di jalan utama, membuat saya harus minta bantuan pada Googlempas untuk sampai ke tempat ini. Rupanya lebih mudah dicari jika kita masukkan kata kunci "Media Pressindo Group", karena coffee shop ini masih baru jadi saat ini namanya belum ada di Googlemaps.

Jam buka coffee shop ini adalah pukul 10.00 sampai dengan pukul 23.00. Pemesanan makanan dan minuman terakhir adalah pukul 23.00 namun jika pengunjung masih ingin berada di sana selewat pukul 23.00 ya tidak apa-apa, karena tempat ini dijaga petugas sekuriti selama 24 jam. Beberapa waktu sebelumnya, menurut Mas Indra, malah ada pengunjung yang pulang dari Medpresso pukul 2 dini hari :D Jadi kalau kamu butuh coffee shop yang buka sampai lewat tengah malam, Medpresso Coffee Garden ini bisa dijadikan pilihan. Jangan lupa pesan makanan dan minuman yang banyak sebelum pukul 23.00 ya, supaya acara begadangmu tidak terganggu rasa lapar atau haus. Haha.



- arry -




Medpresso Coffee Garden
Jl. Cempaka Putih No 8, Deresan CT X,
Karang Gayam, Yogyakarta
Jam buka : 10.00 - 23.00 WIB
Instagram : @medpresso.id

You Might Also Like

46 komentar

  1. Suasana asri bikin betah berlama-lama ya...sampai ga terasa ngerumpi sampai ke mana2..:) besok ke sana lagi yuuk...��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngerumpinya sampai ke mana tho mbak sapti? Qiqiqi
      Jadinya bikin ici2 medpresso jilid 2 gitu kita? Haha

      Hapus
  2. wah, asyik nih makan di bawah pepohonan yang rindang.
    lebih asyik lagi boleh begadang di sana sampai pagi, cocok banget buat mahasiswa yang lagi ngerjain tugas kelompok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo begadang sampai pagi jangan lupa order makanan dan minuman yg banyak sebelum jam 23.00 ya mbak, biar nggak kelaparan. Haha

      Hapus
  3. I wanted to try this place as well! Looks like a lovely and beautiful place indeed. That hot taro looks yum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Go visit them when you're in Jogja, mbak. You won't regret it ;)

      Hapus
  4. Keren nih Jogja punya Cafe Medpresso yg unik. Bunda ngiler samà pisang goreng coffee machiato tuh semilir angin makan pisgor trus nyerusup coffee machiato hhhmmm nikmaast. Liburan bunda sama ancumam ke sini bisa seruuu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mampir sini kalau pas liburan ke Jogja ya Bunda :)

      Hapus
  5. Unik konsepnya. Aku sebenarnya tertarik di bagian luar ya, tapi memang gak aman dari asap rokok. Nyediain buku2 juga enak tuh. Sambil nunggu bisa baca juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha....toss mbak, saya juga gak nyaman sama asap rokok. Jadi mending masuk ke dalem sambil ngadem ac. Hihi

      Hapus
  6. Bajang nih Irwan Bajang apa bukan sih? Enak banget ya, suasana outdoor & banyak pohon. Sepertinya silir. Kalau di dalam itu kadang terlalu berisik musik & orang ketawa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh maap maklus, daku gak hapal nama lengkapnya mas bajang. Coba kalo maklus ke sana, tanya sama baristanya ya. Hihi. Iyaaa.....itu di luar enak silir-silir gitu dan adem kalo pas sore-sore ke situnya. Kalo tengah hari ya mayan gerah juga sih :D

      Hapus
  7. Aku suka area indoornya karena tempatnya bisa liat keluar langsung...dan harga minumanny lumayan murah yaa dengan tempat sekeren ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe....harga standar Jogja masih segituan mbak :D

      Hapus
  8. Keren banget ini konsep coffe shop seperti ini ya, pasti bakalan betah banget lama lama nongkrong di sini. Apalagi harganya gak terlalu mahal, hanya sekitaran 20k aja, jadi kalau kurang bisa nambah lagi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes mbak, harganya cukup bersahabat sama dompet :D

      Hapus
  9. Mantull bakal betah berlama-lama ngopi di sini inimahh. Bawa anak juga nyaman ya, dia bisa laria-larian di area outdoor.

    Ooh gitu ya, jadi emang sengaja ga dibuka toh plastik bukunya. Kalau aku mungkin malah nyangka itu buku dijual soalnya masih diplastiin. wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo berminat baca tinggal buka aja plastiknya. Bagus-bagus bukunya di situ mbak. Yg hobi baca pasti suka deh lama-lama di sana.

      Hapus
  10. Jogja sekarang punya banyak temapt kuliner yang bukan hanya bagus tapi juga instagramable banget, konsepnya keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg konsepnya taman kayak gini masih jarang pula di Jogja, mbak.

      Hapus
  11. Banyak juga ya 1300an coffee shop. Konsep tamanmemang jarang mungkin karena lokasinya juga ya, tapi enak juga sih hawanya sejuk. Pastinya butuh lahan yang agak luas ya kalau model coffee shop taman. Ada buku yg belum dibuka segelnya hihihi ga ada yang mau baca apa ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buku yg masih plastikan berarti kurang peminatnya mbak. Hehe.

      Hapus
  12. Teduh banget ya mb tempatnya... Klo pas banyak angin itu, jadi enak bisa sekalian menikmati semilir angin..

    Nggak ngantuk...kan begitu ngantuk langsung dopping kopi.. :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mbak, ngantuk langsung ngopi, soalnya gak ada kasur di situ. Hahaha.

      Hapus
  13. ku pasti pilih duduk di luar asalkan enggak ada asap rokok. Tempatnya adem, asri, bikin betah baca buku sambil ngopi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah itu mbak, asap rokoknya kadang tidak terhindarkan. Jadinya saya ngungsi ke dalam kalo udah mulai ada asap rokok :p

      Hapus
  14. Konsepnya bagus ya, Mbak. Jadi bukan sekedar jualan kopi atau makanan, tapi ada bacaannya juga. Terus tempatnya asyik banget buat nongkrong gitu. Luas dan rindang. Memang cocok kalau ada acara komunitas sharing bareng di situ.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soalnya segrup dgn penerbitan buku mbak, jadinya buku-buku yg dipajang juga nggak asal. Bagus-bagus deh bukunya.

      Hapus
  15. Idenya boleh juga nih, kafe dengan suasana alam. Aku tergoda kalo lihat kafe yang menyediakan buku-buku gini. Trus bukunya masih dikasih sampul plastik ya, kereeen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buku-bukunya bikin betah berlama-lama di situ, mbak :D

      Hapus
  16. Nyaman banget cafenya...banyak buku lagi. Pengen mampir k sini klo ke Yogya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masukin itinerary mbak, next time kalo liburan lagi ke Jogja ;)

      Hapus
  17. Ohemjii.. konsep coffee shop yg aku pengenin kayak gini...
    Comfy plus ada buku yg bs aku baca :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg doyan baca buku pasti betah kalo ke sana mbak ;)

      Hapus
  18. Asli, keren banget ini kedai kopi. Konsepnya juara. Terus ada buku-buku yang bisa dibaca juga. Top banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg saya kagum, itu pohon-pohon nggak ada yg ditebang lho mbak. Jadi posisi bangunannya yg menyesuaikan dgn posisi pohon-pohon yg sudah ada.

      Hapus
  19. Banyak bener coffee shop di Jogja yaa, 1300an... Coffee garden sepertinya memberikan sensasi tersendiri buat ngopi, khususnya menikmati espresso di medpresso

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, padahal Jogja itu luasan kotanya kan imut banget, tp jumlah coffee shop nya buanyak banget. Kebayang kan tingkat persaingannya gimana :D

      Hapus
  20. aku langsung jatuh cinta nih sama tempatnya. Adem bisa banget untuk nongkrong jam istirahat kantor atau pulang kerja, hilang lelah hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, kalo kantornya dekat, enaknya begitu. Hehe

      Hapus
  21. Asri bgt ya tempatnya. Luas dan ada buku bacaan lagi. Menunya pun menggugah selera ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Area outdoor-nya yg luas banget mbak, kalo indoor-nya agak sempit. Tapi mau dibangun co working space juga, jadi nanti area indoor juga lebih luas.

      Hapus
  22. Tempatnya adem bangeet. Plus ada perpustakaannya. Bakalan betah nih nongkrong di sini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bukunya bagus-bagus pula mbak, yg hobi baca pasti betah deh.

      Hapus
  23. tempatnya sungguh membuat betah dan nyaman bangettt ya :D

    BalasHapus

Komentar Anda dimoderasi. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya :)

Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar dan saya akan membalasnya. Sering-sering berkunjung ya, untuk mengecek dan membaca artikel lainnya di blog ini. Terima kasih. Maturnuwun. Thank you. Danke.