Melintasi Selat Pulau Pinang Dengan Kapal Feri
- Desember 12, 2019
- By Arry Wastuti
- 0 Comments
menempuh perjalanan 4 jam 15 menit di atas ETS Train dari KL Sentral ke Butterworth Station, kami melanjutkan perjalanan dengan kapal feri menuju George Town di Pulau Pinang. Keluar dari Butterworth Station, beberapa pengemudi taksi lokal menawarkan jasanya untuk mengantar kami ke George Town. Kalau naik kendaraan roda empat, bisa lewat jembatan penghubung Semenanjung Malaka dan Pulau Pinang. Begitu juga kalau kita naik bus dari Kuala Lumpur ke Penang, maka akan melintasi jembatan tersebut. Namun, kami memang merencanakan perjalanan melintasi Selat Pulau Pinang ini dengan menumpang kapal feri, untuk menambah pengalaman, bagaimana rasanya naik feri di tempat ini. Dalam setiap perjalanan traveling, kami memang suka sekali mencoba aneka moda transportasi publik yang ada di tempat yang kami kunjungi.
Stasiun kereta api Butterworth ini berada di area Penang Sentral yang merupakan hub transportasi Penang yang terletak di Butterworth. Hub transportasi ini menghubungkan aneka transportasi publik yang ada di Penang, baik berupa kereta, bus, maupun kapal feri.
Dari stasiun Butterworth kami berjalan mengikuti petunjuk arah menuju pelabuhan kapal di sisi mainland, namanya Pangkalan Sultan Abdul Halim. Tak perlu khawatir tersesat karena petunjuk arahnya jelas. Hanya saja saat kami mendatangi tempat ini, sedang dilakukan renovasi sehingga jalannya sedikit memutar. Tapi tidak masalah karena petunjuk arahnya cukup jelas. Kalau masih tidak jelas juga, ada petugas yang bisa ditanya kok.
Sampai di pelabuhan kapal feri saya membeli tiket di loket seharga RM 1.2/orang. Calon penumpang perlu membeli tiket hanya untuk perjalanan dari Butterworth ke Pulau Pinang saja. Sementara untuk arah sebaliknya gratis alias tidak perlu membayar tiket.
Saat membeli tiket, saya melihat kapal ferinya bertolak dari pelabuhan. Wah, jadwal kapal berikutnya pasti masih lama nih, pikir saya. Ternyata kapal feri ini punya jadwal keberangkatan yang padat. Hanya menunggu 20 menit saja di ruang tunggu, kami sudah bisa naik kapal feri di jadwal keberangkatan berikutnya. Jam operasional kapal feri ini mulai dari pukul 05.20 AM sampai pukul 00.10 AM untuk feri yang berangkat dari Butterworth ke Pulau Pinang, sementara untuk feri yang berangkat dari Pulau Pinang menuju Butterworth jam opersionalnya adalah pukul 05.40 AM sampai 00.40 AM.
Saat kapal feri dari Pulau Pinang merapat di pelabuhan Butterworth, setelah semua penumpang dan kendaraan turun, kami dipersilakan naik ke feri. Sebelum penumpang, mobil-mobil dulu yang dipersilakan naik. Jadi kapal feri ini memang tidak hanya mengangkut manusia saja, namun kendaraan bermotor juga bisa menyeberang menggunakan kapal ini. Saya tidak ingat berapa jumlah mobil yang bisa diangkut, namun jumlahnya cukup banyak. Mobil-mobil ditempatkan di bagian pinggir kapal, sementara di tengah kapal diletakkan bangku-bangku untuk duduk penumpang. Bangku penumpang juga tersedia bagian pinggir yang menempel dengan dinding kapal. Penumpang bebas duduk di bangku yang kosong. Namun banyak penumpang, termasuk kami, yang memilih berdiri di bagian belakang dan depan kapal untuk melihat-lihat pemandangan di sekitar.
Di pelabuhan terlihat pemandangan kapal-kapal aneka jenis bersandar di dermaga. Mulai kapal tongkang sampai kapal pesiar ada di sana. Rupanya pelabuhan ini cukup ramai juga aktivitasnya. Perjalanan melintasi Selat Penang sejauh 3 km ini menghabiskan waktu sekitar 20 menit. Tiba di Pangkalan Raja Tun Uda, pelabuhan kapal di sisi Pulau Pinang, kami berjalan keluar pelabuhan hingga sampai di terminal bus. Kalau mau ke KOMTAR (tempat terminal bus besar di George Town), dari terminai ini kamu bisa naik bus Rapid Penang no 401E atau bus CAT (layanan bus gratis di Penang). Kalau kami, karena hendak langsung menuju Armenian Street Heritage Hotel tempat kami menginap, kami memesan layanan taksi daring dari aplikasi Grab. Perjalanan menuju hotel hanya kena tarif RM 6 saja.
- arry -
Email : arrywastuti@gmail.com
IG : @arrywastuti
Loket tiket di Pangkalan Sultan Abdul Halim |
Saat membeli tiket, saya melihat kapal ferinya bertolak dari pelabuhan. Wah, jadwal kapal berikutnya pasti masih lama nih, pikir saya. Ternyata kapal feri ini punya jadwal keberangkatan yang padat. Hanya menunggu 20 menit saja di ruang tunggu, kami sudah bisa naik kapal feri di jadwal keberangkatan berikutnya. Jam operasional kapal feri ini mulai dari pukul 05.20 AM sampai pukul 00.10 AM untuk feri yang berangkat dari Butterworth ke Pulau Pinang, sementara untuk feri yang berangkat dari Pulau Pinang menuju Butterworth jam opersionalnya adalah pukul 05.40 AM sampai 00.40 AM.
Ruang tunggu penumpang di Pangkalan Sultan Abdul Halim |
Jembatan tempat masuk/keluar penumpang dan kendaraan dari/ ke dalam kapal feri |
Saat kapal feri dari Pulau Pinang merapat di pelabuhan Butterworth, setelah semua penumpang dan kendaraan turun, kami dipersilakan naik ke feri. Sebelum penumpang, mobil-mobil dulu yang dipersilakan naik. Jadi kapal feri ini memang tidak hanya mengangkut manusia saja, namun kendaraan bermotor juga bisa menyeberang menggunakan kapal ini. Saya tidak ingat berapa jumlah mobil yang bisa diangkut, namun jumlahnya cukup banyak. Mobil-mobil ditempatkan di bagian pinggir kapal, sementara di tengah kapal diletakkan bangku-bangku untuk duduk penumpang. Bangku penumpang juga tersedia bagian pinggir yang menempel dengan dinding kapal. Penumpang bebas duduk di bangku yang kosong. Namun banyak penumpang, termasuk kami, yang memilih berdiri di bagian belakang dan depan kapal untuk melihat-lihat pemandangan di sekitar.
Tempat duduk penumpang di dalam kapal feri diletakkan di bagian tengah. Mobil dan kendaraan lainnya ditempatkan di pinggir. |
Di sisi pinggir kapal juga diletakkan bangku penumpang namun jumlahnya tidak banyak. |
Di pelabuhan terlihat pemandangan kapal-kapal aneka jenis bersandar di dermaga. Mulai kapal tongkang sampai kapal pesiar ada di sana. Rupanya pelabuhan ini cukup ramai juga aktivitasnya. Perjalanan melintasi Selat Penang sejauh 3 km ini menghabiskan waktu sekitar 20 menit. Tiba di Pangkalan Raja Tun Uda, pelabuhan kapal di sisi Pulau Pinang, kami berjalan keluar pelabuhan hingga sampai di terminal bus. Kalau mau ke KOMTAR (tempat terminal bus besar di George Town), dari terminai ini kamu bisa naik bus Rapid Penang no 401E atau bus CAT (layanan bus gratis di Penang). Kalau kami, karena hendak langsung menuju Armenian Street Heritage Hotel tempat kami menginap, kami memesan layanan taksi daring dari aplikasi Grab. Perjalanan menuju hotel hanya kena tarif RM 6 saja.
- arry -
Email : arrywastuti@gmail.com
IG : @arrywastuti
Rapid Ferry Sdn. Bhd.
Sultan Abdul Halim Ferry Terminal
12000 Butterworth, Penang, Malaysia
Website : www.myrapid.com.my
0 komentar
Komentar Anda dimoderasi. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya :)
Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar dan saya akan membalasnya. Sering-sering berkunjung ya, untuk mengecek dan membaca artikel lainnya di blog ini. Terima kasih. Maturnuwun. Thank you. Danke.