Karst Tubing Sedayu : Serunya Menyusuri Sungai Dengan Tubing



Sekali-sekali suka pengen ngajak Bocah main ke alam. Pengen yang seru tapi aman buat anak-anak. Pas dapat info dari teman, katanya Karst Tubing Sedayu tempatnya oke banget buat anak kecil, langsung cusss deh ngajak si Bocah ke tekape bareng beberapa teman goweser. Asiiikkkk.....main air!


(Photo by : Nasirullah Sitam)
Dipotret pake kameranya Mas Sitam. Ngatur posisi kamera, setel timer, lariiiii.......cekrek! :D

Lokasi Karst Tubing Sedayu ini di Jl.Wates km 9.5, tidak jauh dari Pertamina Rewulu. Kalau dari kota Jogja jaraknya hanya sekitar 12 km saja. Akses menuju lokasi cukup mudah dan di sana sudah tersedia tempat parkir yang memadai. Menurut info dari seorang teman, tempat ini jam 8 pagi sudah buka, jadi kami pagi-pagi beneran aja deh ke sananya, biar nggak terlalu rame. Benar saja, sampai di sana jam 8 lewat, masih sepi. Baru ada rombongan kami ber-8 orang dan 2 orang lainnya, seorang bapak dan anaknya. Lalu kami digabungkan jadi 1 rombongan trip.

Jangan lupa perlengkapan safety-nya dipakai ya
(Photo by : tim dokumentasi Karts Tubing Sedayu)

Dengan membayar tiket Rp.30.000 kita sudah bisa menyusuri sungai yang kanan kirinya terdapat bebatuan karst (batu kapur) ini dengan menggunakan tube (ban dalam). Perlengkapan keselamatan yang disediakan pihak operator meliputi helm, life jacket, dan sepatu karet. Berhubung sepatunya nggak ada yang ukuran anak-anak, jadi si Bocah pakai sendal tertutup yang dia pakai dari rumah, dengan tambahan tali yang diikat ke pergelangan kaki. Supaya nggak lepas saat kena arus, kata mas pemandu. Harga tiket yang kita bayarkan itu sudah termasuk asuransi. Untuk dokumentasi, kami memutuskan mengambil paket dokumentasi foto seharga Rp.50.000/rombongan.
(Update : per-Februari 2017 harga tiket mengalami penyesuaian menjadi Rp.40.000 untuk track pendek dan Rp.50.000 untuk track panjang. Saat kami ke sana di bulan Juli 2016 tidak ada pilihan track, jadi hanya 1 track saja dengan 1 harga).

Yeeeaaayyyy.......kami siap main air!
(Motretnya pakai kamera Mas Sitam, yang motretnya si mas pemandu)
Sambil menunggu mas pemandu menyiapkan perlengkapan, kami disuguhi aneka cemilan tradisional dan minuman teh hangat. Cukup untuk mengganjal perut yang belum terisi sarapan. Setelah itu kami diminta memakai helm, life jacket, dan mengganti alas kaki dengan sepatu karet yang sudah disediakan. Barang-barang yang kami bawa dimasukkan ke dalam loker yang kuncinya diberi tali sehingga bisa kami bawa saat cibang-cibung di sungai.

Aneka cemilan tradisional, teh manis hangat, dan air putih tersedia di sini
(Photo by : Nasirullah Sitam)

Harus serius kalau dengerin petunjuk pemandu di sesi briefing :D
(Photo by : Nasirullah Sitam)
Setelah kami semua siap, mas pemandu memberikan briefing mengenai perjalanan kami di atas ban pelampung nanti. Rombongan kami didampingi oleh dua orang pemandu. Satu persatu kami turun ke sungai dan merebahkan badan di ban pelampung yang langsung jalan karena terdorong oleh arus yang lumayan deras. Sungai Konteng ini ukuran lebarnya kecil, tapi arusnya cukup deras. Bahkan saat musim hujan arusnya sangat deras dan debit airnya tinggi sehingga pihak operator menghentikan sementara operasional wisata ini demi keamanan pengunjung. Info ini saya dapat dari seorang teman yang berkunjung ke sini di penghujung tahun di saat curah hujan sedang tinggi.

Lebar sungainya kecil, tapi arusnya lumayan deras.
(Photo by : Nasirullah Sitam)
Terapung-apung di atas ban pelampung sambil diayun-ayun arus sungai sungguh menyenangkan. Pepohonan hijau yang rimbun di sepanjang aliran sungai menciptakan suasana adem dan udara yang segar saat dihirup. Sesekali terdengar teriakan seru si Bocah di atas ban pelampungnya. Tidak cuma dia sih yang menikmati keseruan ini, saya dan teman-teman serombongan yang notabene sudah dewasa pun berteriak-teriak kegirangan di sepanjang jalur tubing :D

Excited memulai petualangan tubing di Sungai Konteng
(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)

(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)

Tiba di bagian sungai yang menyempit, para pemandu menahan laju ban pelampung kami. Rupanya ini salah satu spot wajib foto :D Tim dokumentasi sigap memotret kami dari atas tebing. Lalu entah siapa yang memulai, tiba-tiba ada teriakan "Perang airrrr.....!" dan spontan kami pun saling mencipratkan air ke teman-teman di kanan kiri kami. Rusuh lah pokoknya, tapi seruuuu...! Hahaha.

Pose ganteng - cantik dulu, sebelum negara api menyerang :D
(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)

Perang airrrrr!!! Serbuuuuu!!! Hahaha
(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)
Puas bermain perang air sampai basah kuyup, kami pun melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian kami disuruh menepi oleh mas pemandu (udah nanya sih namanya si mas pemandu, tapi trus lupa. Saya emang sering kesulitan menghapal nama orang. Hihi.), ternyata di situ adalah spot untuk terjun loncat ke sungai. Wah si Bocah seneng banget ada spot begini. Dia bolak-balik terjun, sementara emaknya bolak-balik mikir.........terjun enggak, terjun enggak. Hahaha. Tinggi spot terjunnya sih cuma sekitar 3 meteran, tapi buat mamak-mamak kayak saya gini ya lumayan bikin lutut gemeteran juga pas ngelongok sungainya dari atas :D

Di saat emaknya masih mikir mau terjun enggak.......terjun enggak,
ini Bocah udah bolak-balik aja 3x terjun dengan aneka gaya :D
(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)

Setelah maju mundur cantik mikirin mau terjun atau nggak, lalu kepikiran, "Rugi ah kalau nggak nyoba, petualangannya jadi nggak lengkap dong", akhirnya nekat loncat juga diiringi komat-kamit doa tak berkesudahan. Wahahahaha......lebay!
(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)

Selesai uji nyali di spot terjun, perjalanan pun kembali dilanjutkan. Di satu tempat yang banyak terdapat akar gantung, kami kembali berhenti, tapi tidak menepi. Supaya tidak terbawa arus, kami disuruh berpegangan di akar-akar gantungnya. Di sini kita mau bikin formasi ular-ularan. Caranya dengan mengaitkan kaki di ketiak orang di depan kita, sambung-menyambung terus ke belakang sampai panjang. Tapi arus sungai cukup deras sehingga kami tidak berhasil membuat formasi ular yang panjang. Akhirnya rombongan dibagi menjadi dua. Jadi ular pendek deh bentuknya. Hahaha.

Pegang akarnya yang kuat ya, biar nggak kebawa arus.
(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)

Pinginnya bikin ular naga panjangnya bukan kepalang, tapi kakinya nggak kuat nahan karena arus yang deras.
(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)
Jadinya formasi ular pendek aja deh :D
(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)
Biar ular pendek tapi tetap seru :D
(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)
Beberapa saat menjelang finish kami diminta berhenti lagi. Rupanya ada spot seru lagi, aliran sungai yang deras membentuk jeram di depan sana. Satu persatu kami diluncurkan oleh pemandu di jeram tersebut. Arusnya cukup deras sehingga membuat ban pelampung kami berputar-putar. Pemandu mengingatkan supaya kami memposisikan tubuh rebah horisontal di atas ban pelampung supaya bagian pantat tidak terkena batu di bawah, dan kaki harus siap menjejak batu di pinggir jika ban pelampung terbawa arus ke samping.

Si Bocah melucur sendirian di jeram, tapi nggak usah takut karena mas pemandu sudah bersiap menangkap dan mengembalikan ban pelampung ke jalurnya jika kita terseret arus.
(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)
Jika ban pelampung terbawa arus ke pinggir mendekati bebatuan,
jejakkan kaki di batu tersebut supaya kita kembali ke jalur tubing.
(Photo by : tim dokumentasi Karst Tubing Sedayu)
Akhirnya kami sampai di titik finish. Para pemandu meminta kami menepi dan mengangkat ban-ban pelampung dari air. Di atas sudah ada mobil yang menjemput kami untuk kembali ke lokasi start. Setelah melepas perlengkapan safety, kami membilas badan di toilet yang tersedia. Sambil antri mandi, kami makan lagi cemilan tradisional dan minuman hangat. Sungguh senang mengikuti kegiatan karst tubing ini, meskipun badan terasa agak capek. Karst Tubing Sedayu ini sungguh layak dijadikan alternatif wisata alam bersama anak-anak. Dengan lokasi yang tidak terlalu jauh dari kota Jogja, anak-anak tidak perlu kelelahan duluan di perjalanan.

Note : acara main ke Karst Tubing Sedayu ini dilakukan di bulan Juli 2016. Waktu itu saya belum punya blog, jadi cuma upload foto di Facebook aja. Gara-gara Om Mark ngingetin lewat memory Facebook, malah jadi kepingin nulis ceritanya di blog deh :D

- arry -


Karst Tubing Sedayu
Jl.Wates Km 9.5, Dusun Surobayan, Kel.Argomulyo, 
Kec.Sedayu, Kab.Bantul, Yogyakarta
Telp : 0274 - 2820522
SMS/WA : 087839101488 / 085747067888
Website : karsttubing.com

0

You Might Also Like

8 komentar

  1. Sepertinya seru sekali ya Mbak mainan air di Karts Tubing dan harganya juga terjangkau. Tapi sayangnya aku takut ama air banyak kayak gitu 😂 di pikiran udah gini : loba teuing caina siga banjir di Dayeuhkolot 😅 *efek dulu sering kebanjiran jadi takut air banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mun sieun mah ngojay we dina baskom mbak. Wkwkwkwk

      Hapus
  2. pas acara, anakmu tetep berceloteh banyak juga mba?hihi

    BalasHapus
  3. Wah asik ya mbak. Udah denger gemanya ajak 2 th an. Tapi blm kesana sama sekali. Pernahnya ke lava bantal. Lumayan lama diatas ban, bikin ngantuk juga 😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yg ini mah gak sempet pake ngantuk mbak. Arusnya lumayan deres, jd kudu waspada terus.

      Hapus
  4. Seru ya.. Ga perlu jauh-jauh ke gua pindul kalo ingin tubing... He3...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku malah belum pernah ke gua pindul mbak. Bolak balik baca beritanya di sana pengunjungnya kayak cendol, jadinya males. Hehe

      Hapus

Komentar Anda dimoderasi. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya :)

Silakan tinggalkan pesan di kolom komentar dan saya akan membalasnya. Sering-sering berkunjung ya, untuk mengecek dan membaca artikel lainnya di blog ini. Terima kasih. Maturnuwun. Thank you. Danke.